1. Buatlah sebuah kesimpulan mengenai mengenai peran Anda dalam menciptakan budaya positif di sekolah dengan menerapkan konsep-konsep inti seperti disiplin positif, motivasi perilaku manusia, posisi kontrol restitusi, keyakinan kelas, restitusi, segitiga restitusi dan keterkaitannya dengan materi sebelumnya yaitu Filosofi Pendidikan Nasional KHD, Nilai dan Peran Guru Penggerak, dan Visi Guru Penggerak
Budaya positif merupakan kebiasaan yang telah disepakati bersama melalui kesepakatan kelas dan dijalankan dalam waktu yang lama. Tujuan dari budaya positif adalah menanamkan motivasi pada murid manjadi orang yang mereka inginkan dan menghargai diri sendiri. Dalam menanamkan budaya positif seorang guru mempunyai 5 posisi kontrol yaitu penghukum, pembuat orang merasa bersalah, teman, monitor (pemantau) dan manajer. Budaya positif dapat diterapkan pada murid dengan cara restitusi . Adapun ciri-ciri restitusi yang membedakan dengan program disiplin lainnya antara lain:
1. Restitusi bukan untuk menebus kesalahan melainkan untuk belajar dari kesalahan
2. Restitusi membantu murid memperbaiki hubungan yang aman dan nyaman
3. Restitusi adalah tawaran, bukan paksaan
4. Restitusi mencari kebutuhan dasar yang mendasari tindakan
5. Restitusi diri adalah cara yang paling baik
6. Restitusi fokus pada karakter bukan tindakan
7. Restitusi menguatkan murid ketika melakukan kesalahan
8. Restitusi fokus pada solusi
Restitusi ini dapat dijalankan dengan 3 langkah yang disebut dengan segitiga restitusi. Ketiga langkah tersebut adalah menstabilkan identitas, validasi tindakan yang salah, menanyakan keyakinan.
Budaya positif di sekolah akan membantu pencapaian visi sekolah impian. Dalam mengembangkan budaya positif perlu dikembangkan sebuah konsekuensi bukan sebuah hukuman. Sehingga murid akan lebih memahami tentang budaya disiplin dan menghargai diri dan sesama. Budaya positif dapat memandang segala permasalahan dari segi positif atau melakukan perubahan yang berbasis kekutan yang lebih dikenal dengan pendekatan inkuiri apresiatif. Pendekatan IA ini menggunakan lengkah BAGJA ( Buat pertanyaan utama, Ambil pelajaran, Gali mimpi, Jabarkan rencana, Atur eksekusi ).
Budaya positif penting dikembangkan di sekolah. Hal ini sejalan dengan filosofi pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara, dimana Pendidikan adalah menuntun segenap kodrat anak untuk mencapai kebahagiaan dan keselamatan dengan menerapkan pendidikan yang berhamba pada murid untuk menciptakan pelajar pancasila. Dalam filosofi KHD pendidikan harus disesuaikan dengan kodrat alam dan kodrat zaman dan menanamkan budi pekerti luhur.
Dalam mewujudkan budaya positif, seorang guru harus mempunyai nilai-nilai yang dapat mendukung perannya sebagai fasilitator. Nilai-nilai tersebut diantaranya mandiri, reflektif, kolaboratif, inovatif dan berpihak pada murid. Nilai-nilai ini nantinya akan mendukung peran guru sebagai seorang pemimpin pembelajar, mengerakkan komunitas praktisi, mendorong kolaborasi antar guru, serta mampu mewujudkan kepemimpinan murid.
2. Buatlah sebuah refleksi dari pemahaman atas keseluruhan materi Modul Budaya Positif ini.
Dari modul ini saya mempelajari tentang budaya positif yang harus ditanamkan pada murid. Budaya positif perlu ditanamkan agar murid dapat menjadi apa yang mereka inginkan dan menghargai diri sendiri. Untuk menumbuhkan budaya positif pada murid, seorang guru sebagai fasilitator harus selalu memberikan motivasi dan menjalankan 5 posisi kontrol. Sebuah kesepakatan kelas perlu dibentuk agar murid mempunyai kesadaran atas tatanan atau aturan yang harus dilakukan. Jika murid melakukan pelanggaran akan kesepakatan kelas maka murid perlu diberikan konsekuensi bukan hukuman. Dengan adanya konsekuensi maka murid akan lebih memahami tentang budaya disiplin dan menghargai diri dan sesama. Selain itu untuk menanamkan kesadaran siswa maka perlu adanya restitusi dimana kegiatan restiusi dapat dilakukan dengan 3 langkah yang disebut dengan segitiga restitusi.
Dari pemahaman materi yang saya dapat pada modul ini seperti yang telah saya uraikan diatas, konsep ini pernah saya terapkan di sekolah saat menghadapi murid yang cenderung sering melanggar tata tertib sekolah. Hal yang saya lakukan adalah melakukan pendekatan kepada siswa dengan mengajaknya berbicara secara tersendiri agar tidak mematahkan mental mereka. Pendekatan yang saya lakukan sama dengan langkah segitiga restitusi. Setelah malakukan pendekatan dan pengertian secara individu, murid tersebut akhirnya dapat memahami kesalahan nya dan bersedia untuk memperbaiki segala sikap yang tidak baik.
Setelah memahai materi pada materi ini pula saya mengubah pola pikir dimana sebelumya saya berpendapat bahwa untuk memberi peringatan kepada murid itu lebih efektif dengan menegur langsung, akan tetapi setelah mempelajari modul ini ternyata banyak cara yang jauh lebih efektif untuk menanamkan kesadaran positif terhadap diri siswa. Dalam menanamkan budaya positif ada 5 posisi kontrol yang dapat kita lakukan dan sesuaikan dengan kondisi yang dihadapi, sehingga dalam menanamkan budaya positif dan motivasi kepada murid jauh lebih efektif dan tidak terkesan mendoktrin atau menghakimi.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
3.3.a.10 Pengelolaan Program yang Berdampak pada Murid
3.3.a.10. Aksi Nyata - Pengelolaan Program yang Berdampak pada Murid 1. Aksi Nyata Modul 3.1 SARASEHAN BERBAGI ILMU DAN PENGALAMAN DIK...
-
CARA MENGHITUNG JUMLAH MINGGU DALAM SATU SEMESTER UNTUK PERHITUNGAN PROTA DAN PROMES C uzzz....tanpa gambar kalender pendidikan karena sa...
-
GURU BERPRESTASI DAN BERDEDIKASI YANG PROFESIONAL DAN BERMARTABAT DALAM MENGHADAPI BERBAGAI PERUBAHAN KURIKULUM GUNA MENYIAPKAN...
-
ORGANISASI SISWA INTRA SEKOLAH(OSIS) SMP NEGERI 1 JATIPURO Jl. Walikan 01 Jatipuro No. : …. Lampiaran : – ...
Terima kasih sebelumnya saya tujukan kepada Ibu Hernawati selaku fasilitator kelas 041-I yang telah berkenan membaca tulisan ini
BalasHapusBagus pak Agung. Sangat menginspirasi
BalasHapus