3.3.a.10. Aksi Nyata - Pengelolaan Program yang Berdampak
pada Murid
1.
Aksi Nyata Modul 3.1
SARASEHAN
BERBAGI ILMU DAN PENGALAMAN DIKLAT CGP
1.1 Peristiwa (Fact)
a.
Latar Belakang Program
Buku adalah jendela ilmu pengetahuan dan kegiatan membaca
buku merupakan suatu cara untuk membuka jendela tersebut agar kita bisa
memperoleh banyak ilmu pengetahuan. Sejalan dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi, ternyata anggapan ini salah. Masih banyak jendela
ilmu pengetahuan selain buku yang dapat dijadikan sebagai sumber bacaan atau
literasi. Melalui kegiatan literasi secara online, diskusi, observasi, maupun
praktikum, maka kita dapat memperoleh ilmu pengetahuan yang dapat membawa
perubahan terhadap diri kita.
Ilmu tidak akan bermakna jika kita tidak membaginya
dan mengamalkannya. Ilmu akan lebih kita pahami jika kita mampu membaginya pula
kepada rekan lainnya. Pada dasarnya ilmu adalah
sesuatu yang akan dapat lebih berkembang jika selalu kita gunakan dan kita bagi
dengan sesama. Tidak dapat kita pungkiri, apabila kita memahami sebuah
materi dan materi itu hanya kita pahami tanpa kita asah lagi dengan mempelajari
ulang dan mengamalkannya, maka materi itu tanpa kita sadari lama kelamaaan akan
hilang dan kita lupakan. Hal ini yang mendasari saya untuk melakukan kegiatan
sarasehan ataupun diskusi kecil dengan rekan guru mengenai ilmu yang saya dapat
selama mengikuti Diklat
Calon Guru Penggerak. Sarasehan merupakan suatu kegiatan yang saya lakukan
sesuai dengan peran saya sebagai guru penggerak, yaitu mengidentifikasi kebutuhan peningkatan kompetensi dan
kematangan diri demi mendukung pembelajaran murid. Dengan mengadakan
program ini secara tidak langsung saya akan lebih termotivasi untuk mempelajari
materi yang telah saya pelajari pada Diklat Calon Guru Penggerak lebih mendalam
lagi.
b.
Proses Berjalannya Aksi Nyata
Program kegiatan berbagi ilmu ini saya
lakukan melalui kegiatan sarasehan, dimana kegiatan ini saya lakukan disaat ada
waktu luang. Dalam berbagi ilmu ini kegiatan
saya lakukan dengan santai, yaitu saat sedang mengobrol dengan teman dan disela-sela kegiatan meeting. Alasan kenapa saya
memilih kegiatan yang bersifat non formal adalah karena pada dasarnya saya dan
rekan-rekan semua mempunyai kemampuan yang sama, hanya saja bisa dikatakan saya
mendapatkan ilmu ini lebih dahulu. Sehingga saya merasa tidak pantas jika saya
melakukan sharing ilmu dengan kegiatan formal yang terkesan saya menggurui
rekan guru. Selain itu dengan kegiatan yang santai ilmu lebih mudah ditangkap,
hal ini terbukti dengan rekan guru yang antusias juga untuk mempraktikkan ilmu
yang mereka dapatkan.
Kegiatan sarasehan ini saya lakukan dengan memberikan materi selama saya mengikuti Diklat Calon Guru Penggerak. Dalam kegiatan sarasehan ini kami juga melakukan diskusi dan tanya jawab terkait materi yang saya sampaikan. Pada kegiatan sarasehan ini salah satu ilmu yang saya bagikan adalah pengambilan keputusan menggunakan 9 langkah pengujian dan pengambilan keputusan pada salah satu kasus yang saya hadapi di sekolah dimana saya berperan sebagai pemimpin pembelajaran. Tidak dapat dipungkiri bahwasanya materi ini menjadi salah satu materi yang sangat diminati oleh teman-teman saya. Karena selama ini sebagai pengambil keputusan dalam pembelajaran, kami sejujurnya tidak memperdulikan langkah-langkah dalam pengambilan keputusan, dalam pengambilan keputusan kami hanya mempertimbangkan dampak terbaik dan terburuk dari keputusan yang akan kami ambil.
Video Aksi Nyata:
c.
Dampak Aksi Nyata
Program
sarasehan berbagi ilmu dan pengalaman diklat CGP ini sangat berdampak positif
bagi teman-teman saya. Setelah adanya program ini banyak teman-teman yang tertarik untuk mengikuti Diklat Calon Guru Penggerak
dengan alasan banyak ilmu dan pengalaman baru yang didapatkan selama mengikuti
Diklat Calon Guru Penggerak. Selain itu dengan adanya sharing ilmu ini,
kami semakin semangat untuk dapat mengembangkan program sekolah yang dapat
memajukan mutu pendidikan di sekolah kami. Semangat itu muncul seiring dengan
banyaknya ilmu yang kami diskusikan selama sarasehan berlangsung. Teman-teman
juga sangat bersemangat untuk mempraktikkan ilmu yang kami diskusikan saat
sedang melakukan pembelajaran ataupun menjalankan tugas tambahan di sekolah.
1.2 Perasaan (Feeling)
Dalam
merencanakan aksi nyata berupa berbagi ilmu dengan rekan sejawat saya sangat senang karena dengan mengikuti program guru
penggerak inilah saya dapat dengan percaya diri merencanakan kegiatan berbagi
ilmu melalui kegiatan sarasehan diwaktu luang. Kegiatan sarasehan saya lakukan
diwaktu luang secara santai sambil bercanda namun tetap dalam koridor berbagi
ilmu. Setelah kegiatan berbagi ilmu dan pengalaman selama mengikuti program
diklat CGP kepada rekan sejawat selesai, perasaan
puas tentulah muncul dalam benak saya karena saya telah menunaikan
kewajiban saya sebagai pendidik dan orang yang berilmu untuk tetap selalu
berbagi dengan rekan sejawat, karena ilmu menjadi sangat bermanfaat apabila
kita bagi dengan sesama guru untuk memajukan pendidikan di Indonesia.
1.3 Pembelajaran (Finding)
Dalam
melaksanakan aksi nyata berupa berbagi ilmu dengan teman sejawat terkait dengan
pembelajaran yang didapat selama mengikuti diklat CGP ternyata tersirat
beberapa hal yang sangat bermakna sebagai seorang guru dalam mengelola
pembelajaraan dan memajukan pendidikan, yaitu: 1. perlunya kolaborasi atau kerjasama dalam mengelola
pembelajaran, 2. sangat perlu adanya komunitas
praktisi sesama guru mapel untuk mengelola pembelajaran, 3.sangat
perlunya keterampilan sosial emosional dalam
mensikapi hal-hal baru dalam pembelajaran.
1.4
Penerapan ke Depan (Future)
Kegiatan berbagi ilmu
dengan rekan sejawat ternyata sangat memberikan manfaat dalam perbaikan mutu
pembelajaran, sehingga kedepan sangat diperlukan dan
diperhatikan keterampilan dalam menyampaikan hal-hal yang baru dan ketrampilan
sosial emosional sehingga rekan sejawat menjadi tertarik dengan kegiatan
positif yang kita lakukan dan ilmu yang kita berikan menjadi bermakna bagi
teman sejawat. Dengan demikian ilmu yang kita berikan akan semakin bermanfaat
untuk memperbaiki mutu pembelajaran dan memajukan pendidikan pada umumnya.
2.
Aksi Nyata Modul 3.2
PRAKARSA
PERUBAHAN “ PEMBELAJARAN
AKTIF, KREATIF, DAN BERWAWASAN LINGKUNGAN”
2.1 Peristiwa (Fact)
- Latar Belakang Program
Setiap
sekolah mempunyai aset yang berbeda dan dapat dikembangkan sebagai upaya dalam
memajukan pendidikan. Aset/modal yang dimiliki oleh
sekolah saya adalah modal manusia berupa guru yang kreatif dan cakap IT, serta murid
yang mandiri dan cerdas. Modal fisik
berupa ruang kelas, wifi, listrik, laboratorium, meja, kursi, aula/gedung
olahraga, lapangan upacara, LCD dan lain-lain. Selain itu dari sisi modal lingkungan, sekolah saya mempunyai
lingkungan yang asri. Lingkungan sekolah yang asri ini dapat digunakan murid
untuk melakukan pengamatan terhadap objek-objek di lingkungan sekolah dalam
melakukan pembelajaran. Dengan aset yang dimiliki sekolah saya ini lah yang
mendasari saya untuk membuat prakarsa perubahan berupa “Pembelajaran aktif,
kreatif, dan berwawasan lingkungan”.
- Proses Berjalannya Aksi Nyata
Kegiatan saya awali dengan berdiskusi
dengan Kepala Sekolah tentang aset sekolah, Dalam kesempatan ini saya dan
Kepala Sekolah berdiskusi tentang aset-aset yang dimiliki dan dapat dikembangkan
di sekolah kami. Dengan mengetahui aset-aset tersebut maka saya menyusun
prakarsa perubahan yang akan saya jalankan di sekolah saya dengan tujuan untuk
meningkatkan mutu pendidikan di sekolah saya. Melalui kegiatan diskusi ini kami
juga memetakan aset yang dimiliki murid. Murid merupakan objak utama dalam
sistem pembelajaran, sehingga dalam menyusun sebuah program kita harus
mengetahui aset yang dimiliki oleh murid terlebih dahulu.
Langkah
selanjutnya adalah mencari contoh nyata penerapan pembelajaran aktif, kreatif,
dan berwawasan lingkungan, serta menggali potensi diri dalam mengorganisasi
kelas dan menerapkan keterampilan pedagogik dalam pengelolaan kelas. Kegiatan
literasi yang saya lakukan untuk mencari contoh nyata penerapan pembelajaran
aktif, kreatif, dan berwawasan lingkungan adalah dengan melalui sumber online
berupa artikel di internet terkait
dengan kegiatan tersebut. Setelah mendapatkan gambaran pembelajaran, kemudian
saya menyusun rencana pembelajaran dilanjutkan dengan menerapkanya di dalam
kelas. Pembelajaran yang saya lakukan adalah murid dikelompokkan menjadi
beberapa kelompok kecil dimana masing-masing kelompok diberikan sebuah kasus
yang berbeda. Dalam penyelesaian kasus tersebut masing-masing kelompok
diberikan kebebasan dalam menggunakan cara yang sesuai dengan kreativitas
mereka untuk dapat menemukan solusi dari kasus yang diberikan dengan penerapan
konsep secara faktual berdasarkan pengalaman hidup sehari-hari. Dalam
kegiatan pembelajaran saya meminta rekan guru / kepala sekolah / pengawas untuk
mengobservasi, sehingga saya dapat mengevaluasi pembelajaran yang saya lakukan.
Langkah akhir setelah pelaksanaan
program adalah saya mensosialisasikan hasil karya murid kepada rekan guru
sebagai upaya mengapresiasi kreatifitas dari murid.
.
Video Aksi
Nyata:
c.
Dampak Aksi Nyata
Dengan
penerapan pembelajaran aktif, kreatif, dan berwawasan lingkungan ini terlihat
bahwa pembelajaran menjadi lebih menarik dan murid menjadi
lebih antusias dalam pembelajaran. Dalam setiap kegiatan pembelajaran
terlihat bahwa murid lebih semangat untuk mengikuti semua proses pembelajaran.
Hal ini tentunya akan berpengaruh terhadap pemahaman murid terhadap materi yang
diberikan. Semua ini terbukti dengan nilai dari murid lebih baik dari nilai
pembelajaran sebelumnya.
2.2 Perasaan (Feeling)
Dalam
merencanakan aksi nyata berupa Prakarsa Perubahan “Penerapan
Pembelajaran Aktif, Kreatif, dan Berwawasan Lingkungan” saya merasa sangat senang dan
merasa tertantang karena prakarsa perubahan dengan langkah BAGJA
merupakan hal baru yang saya implementasikan langsung dalam pembelajaran
bersama dengan murid. Dalam pembuatan prakarsa perubahan dengan langkah BAGJA
sangat memerlukan ketelitian dan kecermatan sehingga apa yang saya rencanakan
nantinya dapat terlaksana dengan baik.
2.3 Pembelajaran (Finding)
Dalam
melaksanakan aksi nyata berupa Prakarsa Perubahan “Penerapan
Pembelajaran Aktif, Kreatif, dan Berwawasan Lingkungan” terdapat kendala diantaranya
adalah waktu pelaksanaan program yang secara real berbenturan dengan kegiatan
siswa pasca penilaian akhir tahun, sehingga secara teknis kegiatan siswa di
sekolah termasuk dalam minggu yang tidak efektif dalam kegiatan belajar mengajar,
sehingga saya harus melakukan pendekatan secara personal kepada ketua kelas
dari kelas VIII C dan VIII F untuk saya berikan materi terkait dengan aksi
nyata saya ini. Dengan demikian aksi nyata berupa prakarsa perubahan penerapan
pembelajaran aktif, kreatif, dan berwawasan lingkungan dapat berjalan dengan
lancar. Pembelajaran yang saya dapatkan dari aksi nyata ini bahwasanya setiap pembelajaran yang bermutu pasti memerlukan
persiapan yang bermutu pula, namun tidak lepas pula dari kreatifitas
guru dalam mengemas pembelajaran sehingga siswa merasa tertarik dan
berkolaborasi dengan guru dalam melaksanakan pembelajaran.
2.4
Penerapan ke Depan (Future)
Kegiatan aksi nyata berupa
Prakarsa Perubahan “Penerapan
Pembelajaran Aktif, Kreatif, dan Berwawasan Lingkungan” memberikan manfaat dalam
perbaikan mutu pembelajaran, sehingga kedepan sangat
diperlukan dan diperhatikan keterampilan guru dalam merencanakan pembelajaran,
berkolaborasi dengan murid dalam membuat program pembelajaran yang sesuai
dengan konsep diferensiasi pembelajaran sehingga
siswa dilatih untuk terus aktif, berkreasi sesuai dengan kemampuan mereka
terkait dengan pembelajaran yang berwawasan lingkungan.
3.
Aksi Nyata Modul 3.3
PENGELOLAAN
PROGRAM “ PEMBELAJARAN AKTIF, KREATIF, DAN BERWAWASAN
LINGKUNGAN”
- Latar Belakang Program
Konsep Pendidikan Ki Hadjar Dewantara adalah pendidikan
yang memerdekakan. Tujuan dari pendidikan adalah kemerdekaan. Merdeka berarti setiap
murid bisa memilih gaya belajar seperti apa saja, menggunakan media apa saja,
dan belajar sesuai dengan minat mereka. Ki Hajar Dewantara
mengingatkan kita bahwa dalam mewujudkan pembelajaran yang berpusat pada
murid, kita harus secara sadar dan terencana membangun ekosistem yang
mendukung pembelajaran murid sehingga mampu memekarkan mereka sesuai dengan
kodratnya. Hal
ini yang mendasari saya dalam menyusun program pengembangan yang berdampak pada
murid yaitu “Pembelajaran aktif, kreatif, dan berwawasan lingkungan” dengan
melibatkan murid dalam menyusun program. Program ini juga sebagai tindak lanjut
dari prakasa perubahan sebagai upaya meningkatkan mutu pendidikan disekolah
saya.
- Proses Berjalannya Aksi Nyata
Kegiatan yang saya lakukan adalah
menyusun program kegiatan dengan mengajak murid berdiskusi tentang pembelajaran
yang mereka inginkan. Dalam kesempatan ini murid dituntun untuk dapat
mengutarakan suaranya terkait pembelajaran yang mereka inginkan. Setelah murid
menyatakan suaranya, kemudian murid diberikan kesempatan untuk memilih jenis
pembelajaran yang akan mereka lakukan sesuai dengan minat mereka. Dari pilihan
murid ini maka pembelajaran dilakkukan secara deferensiasi. Adapun diferensiasi yang dilakukan dalam pembelajaran adalah
diferensiasi proses, dimana proses pembelajaran yang dilakukan adalah diskusi, belajar
di alam, serta literasi. Dengan pembelajaran yang berdeferensiasi ini maka
murid akan lebih aktif dan
kreatif, serta memanfaatkan lingkungan sebagai bahan belajar. Materi
pembelajaran yang saya bahas bersama dengan murid adalah terkait dengan tema
Klasifikasi pada Tumbuhan dengan produk akhir adalah siswa menghasilkan karya
berupa Herbarium atau awetan tumbuhan yang dikeringkan kemudian ditempel pada
permukaan sterofoam. Di akhir pembelajaran murid diberikan kesempatan untuk
mempresentasikan hasil karya ataupun hasil penelitianya. Hasil karya ataupun
hasil penelitian murid ini juga saya sosialisasikan kepada rekan guru lain,
sebagai upaya mempromosikan kepemilikan murid.
Urutan gambar-gambar dibawah menjelaskan
adanya aktifitas saya sebagai guru dalam melakukan diskusi bersama dengan siswa
terkait dengan pembelajaran yang mereka inginkan, diantaranya saya menuntun
murid untuk menyatakan suaranya, menyatakan pilihannya, dan juga mempromosikan
kepemilikan siswa terhadap teman sejawat selaku guru juga.
Video Aksi Nyata:
Dengan
program kegiatan yang melibatkan murid dalam penyusunannya ini terlihat bahwa
murid lebih antusias dan bertanggungjawab atas
pembelajaran yang mereka lakukan. Hal ini tentunya berpengaruh terhadap hasil
belajar murid, dimana hasil belajar murid menunjukkan peningkatan dibandingkan
hasil pembelajaran sebelumnya. Selain itu dengan terlaksananya program ini juga
memberikan motivasi terhadap guru lain untuk mengembangkan pembelajarannya
sebaik mungkin.
3.2 Perasaan (Feeling)
Dalam
merencanakan aksi nyata berupa Pengelolaan Program “Penerapan
Pembelajaran Aktif, Kreatif, dan Berwawasan Lingkungan” saya merasa sangat senang dan
merasa bangga dengan keaktifan dan kreatifitas
murid selama pembelajaran saat berdiskusi dalam penyampaian minat belajar
mereka. Dalam pelaksanan aksi nyata murid sangat asik dan senang dengan
pembelajaran yang dilakukan sesuai dengan minat mereka, terlebih lagi dengan
murid yang suka belajar dialam merasa sangat senang karena jarang bapak dan ibu
guru mengajak mereka untuk belajar di alam atau lingkungan sekitar sehingga
mereka berkomentar agar pembelajaran seperti yang saya lakukan ini
sering-sering dilakukan bapak dan ibu guru. Saya sendiri sebagai guru juga merasa sangat lega
karena melihat murid yang begitu antusias dalam melakukan pembelajaran.
3.3 Pembelajaran (Finding)
Dalam
melaksanakan aksi nyata berupa Pengelolaan Program “Penerapan
Pembelajaran Aktif, Kreatif, dan Berwawasan Lingkungan” dapat saya ambil pelajaran
bahwasanya pembelajaran yang mengedepankan keaktifan murid akan terasa menarik,
sehingga murid merasa bahwa mereka dapat menjadi manusia seutuhnya yang belajar
sesuai dengan gaya mereka dan minat mereka. Selain itu murid
yang kreatif juga lahir dari guru yang kreatif pula dalam mengemas pembelajaran
yang berpusat pada murid. Dengan demikian perbaikan mutu pembelajarn dapat
tercapai jika ada kesamaan kreatifitas antara guru dengan murid.
3.4
Penerapan ke Depan (Future)
Kegiatan aksi nyata berupa
Pengelolaan Program “Penerapan
Pembelajaran Aktif, Kreatif, dan Berwawasan Lingkungan” memberikan manfaat dalam
perbaikan mutu pembelajaran, sehingga kedepan kreatifitas
guru dan siswa dangat dituntut dalam pembelajaran yang berpusat pada murid. Kedepannya
pembelajaran yang aktif, kreatif, dan berwawasan lingkungan merupakan salah
satu program pembelajaran yang dapat menjadi solusi dan perbaikan masalah
pembelajaran, karena kita tahu bahwa pasca pandemi Covid-19 pembelajaran
mengalami degradasi atau lost learning dan diharapkan pembelajaran seperti ini
dapat memberikan solusi terhadap masalah pembelajaran atau lost learning,
karena dalam pembelajaran ini profil pelajar pancasila muncul dalam kegiatan
siswa yang aktif dan kreatif. Kedepannya sangat diharapkan dapat memperbaiki
mutu pendidikan di Indonesia.
Ketiga
aksi nyata yang telah saya lakukan memberikan
pengalaman dan pembelajaran bagi saya dalam megembangkan diri untuk memajukan
mutu pendidikan di sekolah saya. Dalam melakukan sarasehan bersama rekan
sejawat, saya sangat senang karena dengan ilmu yang saya bagikan tersebut,
rekan guru terlihat begitu antusias untuk mempraktikkannya didalam mengelola
pembelajaran. Kegiatan prakarsa perubahan serta pengembangan program yang
berpihak pada murid juga membuat saya semakin bersemangat dalam menyusun program
pembelajaran yang lebih bermakna sehingga secara tidak langsung dapat
meningkatkan mutu pendidikan disekolah saya. Melalui ketiga aksi nyata yang saya
lakukan, saya dapat mengambil pelajaran bahwasanya ilmu itu perlu kita
bagi, kita tidak bisa meningkatkan mutu pendidikan tanpa peran serta rekan guru
yang lain. Selain itu pelajaran yang saya dapatkan adalah murid pada dasarnya
mempunyai keinginan atas apa yang akan mereka jalani, dengan melibatkan murid
dalam menyusun sebuah program kegiatan, maka program tersebut akan dapat
berjalan sesuai dengan tujuan yang telah ditentukan. Akan tetapi selama
menjalankan aksi nyata keberanian murid dalam menyampaikan pendapat masih
kurang, sehingga hal inilah yang harus ditingkatkan untuk kedepanya dengan
melatih murid untuk berani mengemukakan pendapat.
Berikut ini
adalah video refleksi aksi
nyata modul 3 yang saya lakukan:
Sekian dan terima kasih telah berkunjung ke blog saya. Salam hangat dan sukses selalu
|
|
|