<script data-ad-client="ca-pub-5711100486565833" async src="https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js"></script> AGUNG KURNIAWAN: 2.1.a.9. Koneksi Antar Materi - Modul 2.1

Minggu, 20 Februari 2022

2.1.a.9. Koneksi Antar Materi - Modul 2.1

1. Pembelajaran Berdiferensiasi adalah usaha untuk menyesuaikan proses pembelajaran di kelas untuk memenuhi kebutuhan belajar individu setiap murid berupa serangkaian keputusan masuk akal (common sense) yang dibuat oleh guru yang berorientasi kepada kebutuhan murid. Dalam pembelajaran berdiferensiasi tolak ukur utamanya adalah bagaimana guru merespon kebutuhan belajar tersebut.
Langkah yang dapat dilakukan untuk menerapkan pembelajaran berdeferensiasi di dalam kelas adalah dengan cara guru melakukan identifikasi kebutuhan belajar dengan lebih komprehensif agar dapat merespon dengan lebih tepat terhadap kebutuhan belajar murid-muridnya. Identifikasi kebutuhan murid dapat dilakukan dengan memberikan tes awal dan memberikan anget atupun dengan pengamatan secara langsung terhadap tingkah laku dan kebiasaan murid.
Langkah selanjutnya, guru dapat melakukan pemetaan terhadap kebutuhan belajar murid berdasarkan tiga aspek, yaitu kesiapan belajar, minat belajar, dan profil belajar murid. Setelah melakukan pemetaan kemudian guru menyusun rencana pembelajaran dimana guru dapat memilih pembelajaran yang berdeferensiasi konsep, produk, ataupun proses. Dengan diketahuinya kebutuhan belajar murid berdasarkan ketiga aspek tersebut dan penerapan pembelajaran berdeferensiasi yang tepat, maka kegiatan belajar murid akan berjalan dengan lancar dan menghasilkan pemahaman konsep yang sempurna dari materi yang diajarkan guru.

2. Telah dijelaskan sebelumnya bahwa dengan diketahuinya kebutuhan belajar murid berdasarkan ketiga aspek yaitu kesiapan belajar, minat belajar, dan profil belajar murid, maka kegiatan belajar murid akan berjalan dengan lancar dan menghasilkan pemahaman konsep yang sempurna dari materi yang diajarkan guru. Disini jelas bahwa pembelajaran berdiferensiasi dapat memenuhi kebutuhan belajar murid dan membantu mencapai hasil belajar yang optimal. Dengan pemetaan kebutuhan belajar berdasarkan kesiapan belajar siswa, maka guru menjadi tahu bahwa apakah pengetahuan atau keterampilan yang dimiliki murid saat ini, sesuai dengan keterampilan atau pengetahuan baru yang akan diajarkan, karena pengetahuan awal atau kesiapan belajar sebanding dengan pengetahuan baru yang diajarkan guru, semakin siap siswa menerima pengetahuan baru, maka semakin maksimal hasil belajarnya. Selain itu jika pembelajaran dilakukan berdasarkan minat dan profil belajar murid maka murid akan lebih bersemangat dan antusias dalam pembelajaran, karena mereka akan menganggap pembelajaran itu mengasikkan, sehingga murid akan lebih mudah memahami konsep materi yang dipelajari.
Jika kita kaitkan dengan materi sebelumnya yaitu tentang budaya positif, kita memahami bahwa setiap tindakan murid dilakukan untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka yang berbeda-beda dan agar menjadi individu yang selamat dan bahagia, kebutuhan dasar harus terpenuhi secara positif. Guru harus memahami bahwa kebutuhan dasar dapat dipenuhi dengan cara positif atau negatif oleh karena itu peran guru adalah memberdayakan anak agar dapat memenuhi kebutuhannya secara positif. Terkait dengan hal ini, minat merupakan salah satu faktor penentu motivasi yang timbul dari dalam diri murid. Minat belajar akan memotivasi murid untuk belajar hal-hal yang mereka sukai. Dalam konteks pemenuhan kebutuhan belajar murid dari aspek minat belajar, minat adalah salah satu motivator penting bagi murid untuk dapat ‘terlibat aktif’ dalam proses pembelajaran, Gagasan guru untuk membedakan pembelajaran melalui minat adalah untuk "menghubungkan" murid pada pelajaran untuk menjaga minat mereka. Dengan menjaga minat murid tetap tinggi, diharapkan dapat meningkatkan kinerja murid dan hasil belajar dapat terraih dengan maksimal pula.
Terkait dengan pemenuhan kebutuhan belajar murid dari aspek profil belajar, tujuan guru mengidentifikasi atau memetakan kebutuhan belajar murid berdasarkan profil belajar adalah untuk memberikan kesempatan kepada murid untuk belajar secara natural dan efisien dengan cara dan gaya mereka sendiri. Gaya belajar visual, auditori, dan kinestetik merupakan ragam cara murid untuk memilih, memperoleh, memproses, dan mengingat informasi baru. Jika pembelajaran dilakukan untuk memenuhi kebutuhan dasar murid sesuai dengan gaya belajar mereka, maka proses belajar murid akan berjalan dengan sempurna dan diperoleh hasil pembelajaran yang maksimal. Hal ini sejalan dengan filosofi pembelajaran Ki Hajar Dewantara. Dimana pembelajaran yang diterapkan adalah “merdeka belajar”. Dalam hal ini murid diberikan kebebasan dalam belajar dan menemukan konsep materi yang dipelajari.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silakan berkomentar atau kritik yang membangun

3.3.a.10 Pengelolaan Program yang Berdampak pada Murid

  3.3.a.10. Aksi Nyata - Pengelolaan Program yang Berdampak pada Murid 1. Aksi Nyata Modul 3.1 SARASEHAN BERBAGI ILMU DAN PENGALAMAN DIK...